Tuntutan kebutuhan pelanggan terhadap kualitas dan jenis layanan telekomunikasi yang semakin meningkat serta perkembangan teknologi yang pesat, menimbulkan kebutuhan untuk menyediakan sarana komunikasi berbasis fiber optik sampai ke lokasi pelanggan. Penggunaan fiber optik di jaringan lokal (OAN) menyediakan kapasitas, jenis jasa, dan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan kabel tembaga konvensional. Disamping fleksibilitas terhadap tuntutan kebutuhan layanan, OAN juga diharapkan dapat menyederhanakan jaringan lokal, mengatasi keterbatasan fasilitas infrastruktur dan memperluas daerah jangkauan Dalam Whitepaper ini akan dijelaskan tentang berbagai macam teknologi OAN yang dapat digunakan untuk memberikan berbagai macam jenis layanan baik yang berbasis pita sempit (narrowband) maupun pita lebar (broadband).
- Jenis-Jenis Layanan
Perkembangan teknologi baru mendorong tumbuhnya permintaan pasar akan jenis jasa/aplikasi baru disamping kebutuhan akan layanan telekomunikasi dasar (POTS). Ditinjau dari segi jumlah bandwidth yang dibutuhkan, jenis-jenis layanan dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar: Layanan Pita Sempit (Narrowband) yaitu jenis-jenis layanan yang membutuhkan lebar pita hingga 2 Mbit/s, dan Layanan Pita Lebar (Broadband) yaitu jenis-jenis layanan yang membutuhkan lebar pita diatas 2 Mbit/s. Dilihat dari kategorinya, jenis-jenis layanan juga dapat dibedakan menjadi layanan telekomunikasi, informasi/transaksi, dan hiburan/entertainment.
Sedangkan dilihat dari interaksi komunikasi yang terjadi, layanan dapat dibedakan menjadi layanan interaktif simetris (dua arah masing-masing dengan laju bit yang sama), layanan interaktif asimetris/retreaval (dua arah dengan laju bit yang tidak sama untuk arah upstream & downstream dimana umumnya downstream laju bitnya lebih besar), dan layanan distributif (hanya satu arah saja yaitu downstream). Gambar 1 memberikan contoh berbagai macam jenis layanan berdasarkan kategori dan atribut interaksi komunikasi yang terjadi untuk masing-masing jenis layanan.
Teknologi OAN yang ada saat ini dapat mengakomodasi berbagai macam jenis layanan tersebut diatas sesuai dengan aplikasinya. Bahkan salah satu teknologi OAN broadband yaitu ATM PON dengan modus aplikasi Fiber To The Home (FTTH) telah dipercaya sebagai suatu solusi bagi “Full Service Access Network” yang paling cost effective di masa depan.
Konfigurasi Optical Access Network (OAN)
Teknologi OAN yang ada dapat diimplementasikan dalam berbagai macam konfigurasi. Beberapa alternatif konfigurasi yang umumnya dipakai pada segmen optiknya adalah sebagai berikut:
Single Star (SS) atau point to point adalah konfigurasi jaringan yang menghubungkan sentral ke pelanggan secara langsung tanpa melewati pencabangan. Jaringan ini sangat sederhana dan hanya menggunakan komponen sambungan (splice) serta konektor pada kabel optik dalam jaringan.
Passive Double Star (PDS), Passive Triple Star (PTS) atau secara umum disebut Passive Multiple Star atau point to multipoint merupakan konfigurasi yang biasa digunakan dalam sistem berbasis Passive Optical Network (PON) dimana multiplexing atau pencabangan pada jaringan yang menghubungkan sentral ke pelanggan dilakukan dengan menggunakan komponen pasif (passive splitter).
Single Star (SS) atau point to point adalah konfigurasi jaringan yang menghubungkan sentral ke pelanggan secara langsung tanpa melewati pencabangan. Jaringan ini sangat sederhana dan hanya menggunakan komponen sambungan (splice) serta konektor pada kabel optik dalam jaringan.
Passive Double Star (PDS), Passive Triple Star (PTS) atau secara umum disebut Passive Multiple Star atau point to multipoint merupakan konfigurasi yang biasa digunakan dalam sistem berbasis Passive Optical Network (PON) dimana multiplexing atau pencabangan pada jaringan yang menghubungkan sentral ke pelanggan dilakukan dengan menggunakan komponen pasif (passive splitter).
Active Double Star (ADS) adalah konfigurasi yang menggunakan komponen
aktif pada jaringan untuk melakukan multiplexing dan pencabangan. Yang dimaksud dengan komponen aktif adalah komponen yang menggunakan daya
listrik. Ring adalah konfigurasi yang digunakan untuk meningkatkan kehandalan jaringan. Konfigurasi ring memungkinkan proteksi jaringan fiber optik sehingga bila terjadi gangguan pada salah satu jalur, maka trafic dapat dialihkan melalui jalur yang lain.
Pada segmen kabel tembaga setelah remote terminal atau optical network unit, umumnya digunakan konfigurasi star dengan memakai kabel penanggal atau twisted pair ke terminal pelanggan. Khusus untuk salah satu alternatif teknologi OAN Broadband yaitu hybrid fiber coax (HFC) segmen kabel tembaganya memakai kabel koaksial dan menggunakan konfigurasi Bus.
aktif pada jaringan untuk melakukan multiplexing dan pencabangan. Yang dimaksud dengan komponen aktif adalah komponen yang menggunakan daya
listrik. Ring adalah konfigurasi yang digunakan untuk meningkatkan kehandalan jaringan. Konfigurasi ring memungkinkan proteksi jaringan fiber optik sehingga bila terjadi gangguan pada salah satu jalur, maka trafic dapat dialihkan melalui jalur yang lain.
Pada segmen kabel tembaga setelah remote terminal atau optical network unit, umumnya digunakan konfigurasi star dengan memakai kabel penanggal atau twisted pair ke terminal pelanggan. Khusus untuk salah satu alternatif teknologi OAN Broadband yaitu hybrid fiber coax (HFC) segmen kabel tembaganya memakai kabel koaksial dan menggunakan konfigurasi Bus.
Modus Aplikasi OAN
Sistem OAN secara umum terdiri dari dua jenis perangkat, yaitu perangkat opto elektronik yang ditempatkan di sisi sentral (dapat berupa Central Terminal/CT atau Optical Line Termination/OLT) serta perangkat opto elektronik yang ditempatkan di sisi pelanggan (dapat berupa Remote Terminal/RT atau Optical Network Unit/ONU). Perbedaan lokasi peletakan perangkat opto elektronik di sisi pelanggan memunculkan berbagai macam istilah modus aplikasi OAN. Beberapa istilah umum yang paling banyak dipakai untuk menjelaskan modus aplikasi OAN diantaranya adalah sebagai berikut.
Sistem OAN secara umum terdiri dari dua jenis perangkat, yaitu perangkat opto elektronik yang ditempatkan di sisi sentral (dapat berupa Central Terminal/CT atau Optical Line Termination/OLT) serta perangkat opto elektronik yang ditempatkan di sisi pelanggan (dapat berupa Remote Terminal/RT atau Optical Network Unit/ONU). Perbedaan lokasi peletakan perangkat opto elektronik di sisi pelanggan memunculkan berbagai macam istilah modus aplikasi OAN. Beberapa istilah umum yang paling banyak dipakai untuk menjelaskan modus aplikasi OAN diantaranya adalah sebagai berikut.
Fiber To The Building (FTTB)
Istilah FTTB dipakai bila perangkat opto elektronik di sisi pelanggan berada di dalam suatu gedung (umumnya di basement atau ruangan perangkat telekomunikasi). Jadi fiber optik digelar mulai dari sentral dan berakhir di suatu
gedung (umumnya berupa gedung-gedung bertingkat/perkantoran). Terminal pelanggan yang ada di dalam gedung tersebut akan dihubungkan ke perangkat RT atau ONU dengan menggunakan kabel tembaga sesuai dengan jenis layanannya.
gedung (umumnya berupa gedung-gedung bertingkat/perkantoran). Terminal pelanggan yang ada di dalam gedung tersebut akan dihubungkan ke perangkat RT atau ONU dengan menggunakan kabel tembaga sesuai dengan jenis layanannya.
Fiber To The Zone (FTTZ)
Istilah FTTZ digunakan bila perangkat opto elektronik di sisi pelanggan diletakkan di suatu tempat (umumnya di dalam kabinet) di luar gedung/bangunan. Jadi fiber optik digelar mulai dari sentral dan berakhir di kabinet RT atau ONU yang memiliki daerah cakupan layanan tertentu (zone). Terminal pelanggan dihubungkan ke perangkat RT atau ONU dengan menggunakan kabel tembaga hingga jarak beberapa kilometer (maksimum 3 kilometer). Bila dianalogikan dengan jaringan kabel tembaga, maka letak kabinet pada modus aplikasi FTTZ adalah kira-kira sama dengan lokasi rumah kabel (RK).
Fiber To The Curb (FTTC)
Istilah FTTC digunakan bila perangkat opto elektronik di sisi pelanggan diletakkan di suatu tempat di luar gedung/bangunan (umumnya di dalam kabinet di atas tanah maupun di tiang). Jadi fiber optik digelar mulai dari sentral dan berakhir di kabinet RT atau ONU yang memiliki daerah cakupan layanan tertentu yang lebih kecil dari FTTZ. Terminal pelanggan dihubungkan ke perangkat RT atau ONU dengan menggunakan kabel tembaga hingga jarak beberapa ratus meter (maksimum 500 meter). Bila dianalogikan dengan jaringan kabel tembaga, maka letak kabinet pada modus aplikasi FTTC adalah kira-kira sama dengan lokasi distribution point (DP).
Fiber To The Home (FTTH)
Istilah FTTH dipakai bila perangkat opto elektronik (umumnya berupa ONU) diletakkan di dalam rumah pelanggan (residensial). Terminal pelanggan dihubungkan ke ONU dengan menggunakan kabel tembaga indoor atau IKR dengan jarak yang cukup pendek (belasan atau puluhan meter saja). Letak perangkat ONU pada FTTH dapat dianalogikan dengan terminal batas atau bahkan roset pada jaringan kabel tembaga.
Beberapa istilah lain mungkin dipakai seperti misalnya Fiber To The Office (FTTO),
Fiber To The Apartment (FTTA), Fiber To The Desk (FTTD), dan lain-lain, namun pada prinsipnya dapat dimasukkan dalam kategori salah satu dari modus aplikasi di atas.
Beberapa istilah lain mungkin dipakai seperti misalnya Fiber To The Office (FTTO),
Fiber To The Apartment (FTTA), Fiber To The Desk (FTTD), dan lain-lain, namun pada prinsipnya dapat dimasukkan dalam kategori salah satu dari modus aplikasi di atas.
Sistem Transmisi Pada OAN
- Metoda Multiplexing Untuk Transmisi Bidirectional
Secara umum, sistem transmisi dua arah (bidirectional) terbagi menjadi dua kategori; yaitu sistem transmisi yang menggunakan satu fiber atau dua fiber.
Metoda multiplexing yang dapat digunakan untuk mewujudkan transmisi bidirectional tersebut meliputi Space-Division Multiplexing (SDM), Wavelength- Division Multiplexing (WDM), Directional-Division Multiplexing (DDM), Time- Compression Multiplexing (TCM), Code-Division Multiplexing (CDM), dan Subcarrier Multiplexing (SCM). Klasifikasi sistem transmisi bidirectional tersebut dijelaskan pada Gambar 4.
Sistem transmisi dengan menggunakan satu fiber oleh beberapa pihak dinilai sebagai salah satu solusi yang lebih memenuhi persyaratan ekonomi (cost effective), karena dengan sistem ini jumlah fiber, splice, splitter, konektor yang
diperlukan hanya separuh dari sistem yang menggunakan dua fiber. Namun perlu diperhatikan bahwa sistem ini umumnya lebih kompleks dan khusus untuk beberapa metoda multiplexing sistem dengan satu fiber memerlukan beberapa persyaratan khusus pada komponen jaringan optiknya. Sistem transmisi menggunakan dua fiber tidak memerlukan persyaratan khusus bagi komponen jaringan optiknya. Hal ini karena kebanyakan komponen jaringan optik yang ada saat ini memang dipersiapkan bagi sistem ini.
Space Division Multiplexing Sistem transmisi dengan menggunakan dua fiber merupakan sistem yang paling sederhana dan selama ini sudah dan paling banyak dipakai. Sistem transmisi ini dikenal dengan istilah Space Division Multiplexing (SDM). Sistem ini mempergunakan sepasang (dua) serat optik, satu untuk keperluan transmisi upstream dan satu untuk keperluan transmisi downstream. Sistem transmisi ini juga dikenal sebagai sistem transmisi simplex.
diperlukan hanya separuh dari sistem yang menggunakan dua fiber. Namun perlu diperhatikan bahwa sistem ini umumnya lebih kompleks dan khusus untuk beberapa metoda multiplexing sistem dengan satu fiber memerlukan beberapa persyaratan khusus pada komponen jaringan optiknya. Sistem transmisi menggunakan dua fiber tidak memerlukan persyaratan khusus bagi komponen jaringan optiknya. Hal ini karena kebanyakan komponen jaringan optik yang ada saat ini memang dipersiapkan bagi sistem ini.
Space Division Multiplexing Sistem transmisi dengan menggunakan dua fiber merupakan sistem yang paling sederhana dan selama ini sudah dan paling banyak dipakai. Sistem transmisi ini dikenal dengan istilah Space Division Multiplexing (SDM). Sistem ini mempergunakan sepasang (dua) serat optik, satu untuk keperluan transmisi upstream dan satu untuk keperluan transmisi downstream. Sistem transmisi ini juga dikenal sebagai sistem transmisi simplex.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar